BPJamsostek komitmen lindungi Petani

BPJamsostek komitmen lindungi Petani

Rabu, 29 Desember 2021



SOPPENGKAREBAKITA.COM-Pencanangan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi petani di Wilayah Kabupaten Soppeng digelar pada hari Rabu 29/12/2021.

Pencanangan tersebut secara simbolis dilakukan oleh Menteri Pertanian RI. Syahrul Yasin Limpo SH.,MH., Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin dan Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak SE. Di Desa Pising Kecamatan Donri Donri Kabupaten Soppeng.

Selain itu ada penyerahan kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK dan manfaat klaim kepada perwakilan petani.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainuddin dalam wawancaranya menyampaikan,
Hari ini kita gerakkan melindungi petani.

Dimulai dari Kabupaten Soppeng dengan program Sistem Perlindungan Petani Soppeng Maju & Sejahtera (SUTASOMA)

“Dengan informasi ini kita harapkan daerah lain juga melihat ternyata ada cara baru melindungi petani kita sehingga hadirnya Negara melalui Jaminan Ketenagakerjaan benar-benar hadir untuk petani”.

“Seperti tadi ada ibu (ahli waris) dari petani kita yang meninggal. Dia dapat santunan Rp 42 juta, sangat berarti untuk ibu itu. 1. Menyambung hidupnya bisa menanam padi lagi. 2. Ibu itu ada dua anaknya akan ditanggung beasiswanya mulai dari TK sampai Perguruan tinggi,” ungkap Zainuddin

Ditambahkan oleh Zainuddin, “Jadi kita melakukan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan memastikan semua anak petani itu jadi sarjana.”

“Ini program mulia, jadi kita harus contoh Nasional untuk Kabupaten Soppeng sampai akhir tahun 2021 ini sudah terdaftar 3 ribu orang dan tahun  2022 akan bertambah 57 ribu orang untuk tuntaskan perlindungan petani di Kabupaten Soppeng”,ujarnya

Sementara, Menteri Pertanian RI. Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kalau hadirnya BPJS di Soppeng diinisiasi oleh Bupati Soppeng H. A. Kaswadi Razak, seperti ini harus diapresiasi tidak ada lain untuk negara. Membantu rakyat kita, Petani kita untuk menghadapi tantangan apapun kita harus siap.

“Tentu saja Pertanian memiliki skala ekonomi yang pasti, tentu sudah bisa berhitung berapa pengeluaran yang harus dilakukan para petani kita, untuk bisa terbaik kalau terjadi kecelakaan dan kegagalan panen misalnya”, ungkap Kaswadi